Persoalan Mendasar Sektor
Pertanian yaitu :
Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global Ketersediaan infrastruktur, sarana prasarana,
lahan, dan air. Status dan luas kepemilikan lahan (9,55 juta KK <0.5 ha).
Lemahnya sistem perbenihan dan perbibitan nasional. Keterbatasan akses petani
terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usaha tani. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani dan
penyuluh. Masih rawannya ketahanan
pangan dan ketahanan energi. Belum berjalannya diversifikasi pangan dengan
baik. Rendahnya nilai tukar petani
(NTP). Belum padunya antar sektor dalam menunjang pembangunan pertanian. Kurang
optimalnya kinerja dan pelayanan birokrasi pertanian.
Empat Sukses Pertanian
1.
Swasembada
berkelanjutan - Prioritas program pembangunan akan diarahkan untuk
mempertahankan swasembada yang sudah dicapai (beras, jagung, gula konsumsi,
telur dan daging unggas) dan akan terus memacu produksi kedelai, gula industri,
dan daging sapi agar tercapai swasembada pada akhir 2014.
2.
Diversifikasi
pangan - Keanekaragaman sumber karbohidrat akan dioptimalkan penggunaannya
sehingga sumber pangan karbohidrat tidak lagi melalui bergantung pada beras.
Konsumsi beras masih cukup tinggi sekitar 139 kg/kapita/tahun, sedangkan
Malaysia hanya 90 kg dan Brunei 80 kg. Pemanfaatan sumber karbohidrat lain akan
didorong hingga tercapai diversifikasi pangan yang cukup ideal dan proporsional
sesuai potensi produksinya. Keragaman budaya didorong untuk menghasilkan aneka
pangan nusantara yang menarik dan bergizi seimbang.
3.
Peningkatan
nilai tambah, daya saing dan ekspor Berbagai usaha agribisnis di pedesaan akan
dibangun untuk menumbuhkan industri hilir pertanian yang berbasis sumberdaya
lokal. Dengan suntikan inovasi teknologi dan manajemen agribisnis,
produk-produk yang dihasilkan dikembangkan sehingga punya nilai tambah dan daya
saing untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, nasional, regional dan
internasional.
4.
Meningkatkan
kesejahteraan petani - Melalui revitalisasi penyuluhan dan revitalisasi
kelembagaan petani, petani akan dibina melalui kelompok tani dan gabungan
kelompok tani. Pembinaan petani diarahkan agar tercipta petani yang kreatif,
inovatif, dan mandiri, serta mampu memanfaatkan iptek dan sumber daya lokal
untuk menghasilkan produk pertanian berdaya saing tinggi. Pada saat yang sama
pemerintah akan mendorong terwujudnya sistem kemitraan usaha dan perdagangan
komoditas pertanian yang sehat, jujur, dan berkeadilan. Tujuh Gema Revitalisasi
Pertanian
Untuk mendukung empat
target sukses,telah ditetapkan tujuh gema revitalisasi. Yaitu, revitalisasi
lahan, revitalisasi perbenihan dan pembibitan, revitalisasi infrastruktur dan
sarana, revitalisasi sumber daya manusia, revitalisasi pembiayaan pertanian,
revitalisasi kelembagaan petani, dan revitalisasi teknologi dan industri hilir.
Revitalisasi Lahan, antara lain diwujudkan melalui program verifikasi, audit
lahan, serta usaha pencetakan sawah dan lahan pertanian baru. Revitalisasi
Perbenihan dan Pembibitan, diwujudkan melalui pengembangan riset benih dan
bibit, serta program bantuan benih dan bibit. Revitalisasi Infrastruktur dan
Sarana, diwujudkan antara lain melalui program perbaikan irigasi desa dan jalan
usaha tani serta pengembangan pupuk organik dan rasionalisasi pupuk an -
organik.
Sumber : Sinta dll.
0 comments
Post a Comment