.
Pemberian
tugas dimaksudkan agar mahasiswa dapat belajar tidak dalam lingkup kampus saja
tetapi diharapkan dapat belajar juga diluar lingkungan kampus dengan harapan lebih
lanjut dapat membangun kelompok diskusi dengan teman sejawatnya. Sehingga
timbulah interaksi yang aktif dan positif dalam diskusi itu. Keterlibatan
secara kognitif dan emosi dalam pola berfikir dan cara berfikir, ataupun
pengalaman inilah yang akan menimbulkan perenungan dan perdebatan yang secara
tidak langsung akan menambah wawasan dan pengetahuan dari mahasiswa. Oleh sebab
itu, tugas bukanlah hanya sekedar tambahan ataupun hanya untuk penilaian kepada
para mahasiswa, namun juga dimaksudkan sebagai bagian dari rencana terpadu
dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam
pengolahan materi. Mungkin dengan pemberian tugas dari dosen, mahasiswa akan
memperoleh tambahan dari materi yang telah disampaikan pengajar lewatliterature yang
lain, dan secara otomatis mahasiswa terlibat dalam pembelajaran dan membangun
sebuah dialog.
Ada
dua bentuk tugas yang biasanya diberikan, yang pertama tugas individu yaitu
tugas yang diberikan kepada masing-masing mahasiswa dengan bobot yang sama satu
sama lainnya, untuk tugas jenis ini mahasiswa dituntut untuk mengerjakan
sendiri. Bentuk yang kedua adalah tugas kelompok, tugas yang diberikan kepada
beberapa kelompok yang terdiri dari beberapa mahasiswa, untuk tugas jenis ini
mahasiswa dituntut agar bisa bekerjasama antar anggota kelompok sehingga
tercipta diskusi dan pertukaran pendapat antar anggota kelompok dan mendapatkan
hasil diskusi yang merupakan gabungan pola pikir dari anggota kelompok. Namun
pada pelaksanaannya tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
dosen. Tugas kelompok ini biasanya dimanfaatkan oleh mahasiswa yang bisa
dikatakan malas untuk tidak mengerjakan. Mereka memiliki pengertian bahwa
mengerjakan atau tidak mengerjakan pasti akan dikerjakan juga oleh teman
sekelompoknya. Sehingga jenis tugas ini kurang efektif bila dijadikan sebagai
patokan penilaian, karena mungkin ada anggota kelompok yang tidak ikut
mengerjakan sebagaimana mestinya.
Pemberian
tugas yang diberikan kepada siswa dengan yang diberikan kepada mahasiswa tentu
berbeda. Perbedaan itu terletak pada pola pemberian dan bobot tugas itu
sendiri. Biasanya tugas yang diberikan kepada mahasiswa tugas berupa soal
analisis sesuai dengan materi dan mahasiswa dituntut mempunyai literature yang
lengkap agar menghasilkan pegerjaan yang maksimal. Selain itu, tugas juga
sangat berpengaruh terhadap nilai akhir karena dosen lebih sering memberikan
tugas daripada penyampaian materi. Semakin banyak SKS yang diambil oleh
mahasiswa tentunya secara otomatis tugas yang akan diemban oleh mahasiswa juga
akan banyak. Sehingga mahasiswa harus mempunyai konsekuensi dalam pengambilan
SKS itu.
Dalam
pemberian tugas setiap dosen tidak memperhatikan apakah dosen yang lain juga
memberikan tugas. Sehingga seringkali ada tugas yang menumpuk yang harus
diselesaikan dalam waktu yang sama. Untuk itu, mahasiswa dituntut menyelesaikan
pada waktu yang telah ditentukan sehingga dibutuhkan pikiran ekstra untuk
menyelesaikannya. Seringkali mahasiswa membutuhkan waktu lembur untuk bisa menyelesaikannya,
secara otomatis kualitas tidur akan berkurang. Padahal kurangnya tidur dapat
mengganggu metabolisme dan fisiologi tubuh, begitu juga mood,
hubungan dengan orang lain dan konsentrasi. Padahal waktu tidur yang cukup
sangat diperlukan agar tubuh punya waktu untuk melakukan recovery sehingga
punya kekuatan untuk menjalankan aktivitas seharian keesokan harinya.
Gangguan
yang disebabkan oleh kurangnya tidur, tentunya juga selain akan mengganggu
kesehatan mahasiswa, juga akan menghambat mahasiswa dalam menerima materi baru
yang disampaikan oleh dosen. Sering juga dengan materi yang baru tidak jarang
dosen akan memberi tugas yang lain lagi.
Dari survey yang
saya lakukan dengan sederhana melalui kuisioner pada jejaring sosial (facebook),
saya memperoleh hasil 99% dari responden kuisioner. Mereka mengatakan bahwa
kualitas dan jam tidur mereka berkurang dengan banyaknya tugas yang menumpuk
dan harus diselesaikan pada minggu yang sama. Apalagi bagi mahasiswa yang
mempunyai part time job dan aktif dalam organisasi baik dalam
kampus maupun diluar kampus. Sehingga otak dituntut untuk terus bekerja, baik
untuk memikirkan tugas dalam pekerjaan, oraganisasi maupun tugas
perkuliahannya.
Secara
keseluruhan hampir dari semua reponden beralasan karena beban tugas yang
dipikirkan itulah yang menjadikan mahasiswa mengalami kualitas tidurnya terasa
berkurang. Dalam masalah kurangnya tidur karena beban tugas ini, dibutuhkan
ketrampilan dari mahasiswa dalam membagi waktu dan mengatur waktu dalam
perkuliahan dan kegiatan di luar perkuliahan. Sebisa mungkin mahasiswa
mengerjakan tugas diawal waktu misalnya; hari ini dosen memberikan tugas maka
diusakan mulai mengerjakan pada hari ini juga, sehingga pada hari selanjutnya
beban tugas sudah sedikit berkurang. Seperti kata pepatah bersakit-sakit dahulu
bersenang-senang kemudian. Selain mahasiswa harus bisa membagi waktu dalam
perkuliahan, agar kualitas tidurnya tetap terjaga mahasiswa juga jangan
menjadikan tugas sebagai beban, karena beban terlalu banyak dapat mengacaukan
ketenangan tidur.
Berikut
ini adalah tips agar kualitas tidur dapat terjaga, yaitu:
1. Rileks sebelum waktu tidur
Stress atau terlalu baanyak pikiran
dapat mengurangi kualitas tidur karena beban fikiran akan membuat tidur kita
gelisah dan tidak tenang untuk itu sebelum tidur hendaknya buang semua yang
menjadi beban fikiran.
2. Melakukan olahraga di waktu yang tepat
Olahraga teratur dapat membantu
untuk mendapatkan tidur yang baik di malam hari. Waktu dan intensitas olahraga
tampaknya juga memainkan peran pada efek tidur.
3. Jagalah kamar tidur tetap tenang, gelap, dan nyaman
Untuk kebanyakan orang, sedikit suara
atau cahaya saja sudah dapat mengganggu tidur. Gunakan alat bantu apapun yang
bisa menciptakan lingkungan tidur yang ideal. Dan jangan menggunakan lampu jika
terbangun di malam hari, karena paparannya bisa memicu risiko kanker, sebagai
gantinya gunakan lampu tidur saja.
4. Makan baik, tidur nyenyak
Jangan pergi ke tempat tidur dengan
perut kosong, tetapi hindari pula makanan yang berat sebelum tidur. Beberapa
makanan yang dapat membantu tidur adalah susu, telur , pisang dan sebagainya.
Juga hindari minum terlalu banyak air di malam hari, karena bisa membuat kita
terbangun di tengah malam untuk ke kamar mandi.
0 comments
Post a Comment