Koperasi
Indonesia sebagai salah satu bentuk pengamalan terhadap pancasila dan sebagai
salah satu bentuk dari ekonomi kerakyatan saat ini bisa dibilang mengalami
keadaan yang cukup “mengenaskan” ini bisa kita lihat dari contoh berikut ini
yaitu dari koperasi tani dan nelayan di Indonesia. Sejarah kelahiran dan
berkembangnya koperasi di negara maju dan di negara berkembang memang sangat
pesat, dan sejak pemerintahan belanda koperasi ini telah diperkenalkan oleh
masyarakat indonesia. Pelopor dari koperasi itu sendiri adalah Drs. Moehammad
atau Bung Hatta Sang Plokamator Kemerdekaan Koperasi Indonesia. Di negara maju,
koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena
itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Sedangkan di
indonesia, koperasi yang dipelopori oleh Drs. Moehammad atau Bung Hatta ini
adalah sebagai suatu gerakan yang sudah dimulai sejak tanggal 12 juli 1947
melalui kongres koperasi di Tasikmalaya.
Di
negara berkembang seperti negara indonesia ini, koperasi dirasa perlu di
hadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra
negaradalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Oleh
karena itu, kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan
koperasi dalam memperjuangkan peningakatan kesejahteraan masyarakat memang
harus dilakukan oleh negara berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun
pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan, berbagai macam perundangan
yang mengatur koperasi dilahirkan dengan maksud mempercepat pengenalan koperasi
dan memberikan arah bagi pengembangan koperasi serta dukungan /
perlindungan yang diperlukan.
Selama
ini koperasi dikembangkan dengan dukungan pemerintah dengan berbasis sektor –
sektor primer yang memberikan lapangan kerja terbesar bagi penduduk indonesia.
KUD sebagai koperasi program yang didukung dengan program pembangunan untuk
membangun KUD. Disisi lain pemerintah memfaatkan KUD untuk mendukung program
pembangunan seperti yang selama PJP I, menjadi ciri yang menonjol dalam politik
pembangunan koperasi. Bahkan koperasi langsung ditugaskan untuk melanjutkan
program yang kurang beruntung yang ditangani langsung oleh pemerintah, seperti
penyaluran kredit BIMAS menjadi KUT, pola pengadaan bea pemerintah TNI dan lain
– lain sampai pada hasi penciptaan monopoli yang baru. Sehingga nasib koperasi
harus memikul beban kegagalan program, sementara koperasi yang berswadaya
praktis tersisihkan dari perhatian berbagai kalangan / kelompok termasuk para
peneliti dan media massa. Dalam pandangan pengamatan internasional, negara
Indonesia mengikuti lazimnya pemerintah di Asia yang melibatkan koperasi secara
terbatas seperti disektor pertanian.
Permasalahan
Dalam Koperasi
Permasalahan
koperasi di Indonesia saat ini lumayan banyak. Diantaranya adalah gambaran
koperasi dipandang sebelah mata. Dipandang sebelah mata karna hal
itu berasal dari beberapa pikiran masyarakat yang menjadi salah satu
penghambat koperasi berkembang menjadi unit ekonomi yang lebih besar, maju dan
memiliki daya saing.
Selain
itu, perkembangan koperasi dari pemerintah bukan dari kesadaran
masyarakat. Hal ini membuat masyarakat berasumsi bahwa koperasi itu seutuhnya
dipunyai dan diatur oleh pemerintah. Padahal koperasi hanya bisa berjalan karena
adanya anggota yaitu masyarakat. Hal itu juga memacu tingkat partisipasi
anggota koperasi masih rendah. Karena koperasi dipandang kita turut bekerja
didalamnya. Seperti pengurusan manajemen dan sebagainya. Sedangkan kebanyakan
masyarakat menginkan hanya menanamkan modal dan biar orang lain yang mereka
rekrut untuk bekerja (Franchise). Berikutnya adalah manajemen koperasi belum
professional. Dikatakan demikian karena kebanyakan koperasi yang saya temui
masih memakai perhitungan manual dan cara manajemen yang sederhana. Dan yang
terakhir adalah pemenrintah terlalu membuat koperasi tidak mandiri. Karena
koperasi saat ini berasal dari dana-dana segar tanpa pengawasan.
Selain masalah pengelolaan
dan pertumbuhan koperasi yang patut dilihat lagi adalah manajemen pelaksanaan koperasi itu
sendiri yaitu adalah kurangnya anggota koperasi yang cukup berpengalaman dalam
melakukan pengelolaan koperasi tersebut, karena anggota aktif akan memberikan
dampak yang positif pada suatu koperasi. Masalah
koperasi yang lain juga adalah masalah modal
yang sulit didapat. Selain itu permasalahan koperasi yang perlu dilihat lebih
lanjut adalah banyaknya pesaing dengan usaha yang sejenis. Pesaing merupakan
hal yang tidak dapat dielakkan lagi, tetapi kita harus mengetahui bagaimana
menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka mau tidak
mau kita akan tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi
akan survive dan dapat berkembang.
Dalam menanggapi pesaing kita harus mempunyai trik – trik khusus, trik – trik/ langkah khusus tersebut dapat kita lakukan dengan cara melalui harga barang/jasa, sistem kredit dan pelayanan yang maksimum. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal ini dapat dilakukan dengan cara sistem kredit, yang pembayarannya dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian. Dengan adanya hal seperti ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat untuk menjadi anggota. Dan selanjutnya masalah penggalakkan dan promosi harus ditingkatkan namun masalah promosi harus membawa pesan-pesan promosi yang baik dan sesuai dengan tujuan dasar dari koperasi tersebut.
Dalam menanggapi pesaing kita harus mempunyai trik – trik khusus, trik – trik/ langkah khusus tersebut dapat kita lakukan dengan cara melalui harga barang/jasa, sistem kredit dan pelayanan yang maksimum. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal ini dapat dilakukan dengan cara sistem kredit, yang pembayarannya dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian. Dengan adanya hal seperti ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat untuk menjadi anggota. Dan selanjutnya masalah penggalakkan dan promosi harus ditingkatkan namun masalah promosi harus membawa pesan-pesan promosi yang baik dan sesuai dengan tujuan dasar dari koperasi tersebut.
Kebiasaan masyarakat Indonesia yang tidak mau repot
berorganisasi dan mencoba menjalankan usaha sendiri, mereka hanya ingin instant
yang hanya dengan mengeluarkan modal bisa mendapatkan keuntungan yang besar
tanpa ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut juga termasuk salah satu
penyebab bisa jatuhnya koperasi Indonesia. Masalah ini adalah sebagai
pacuan buat para generasi muda penerus bangsa agar berperan aktif dalam
perkembangan perkoperasian di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengikut
sertakan diri dalam koperasi, mempelajari dan memahami apa itu koperasi
sebenarnya, dan juga membantu pemerintah dalam memberikan pengetahuan kepada
masyarakat yang belum mengetahui apa manfaat dari koperasi dan apa arti
koperasi itu sendiri.
0 comments
Post a Comment